Kamis, 15 Juli 2010

Johntefon: Photoshop untuk Foto Salon

Pertemuan LFCN 14 Juli 2010 di Wisma Kyoei prince dihadiri oleh 90 fotografer yang sangat dengan tekun mengikuti penjelasan oleh pakar photoshop JOHNTEFON. John yang menerbitkan buku pertama tentang photoshop yang diterbitkan oleh Gramedia, bukunya laris dalam sekejab. demikian pula buku-buku selanjutnya. Memulai karir sebagai ilustrator (menggambar) untuk majalah Hai, John yang memang hobi foto dan anggota lama LFCN mulai tertarik photoshop untuk fotografer. Malam itu, Johnmengutarakan banyak rahasia Photoshop yang jarang digunakan oleh fotografer. banyak sekali ilmu dan rahasia yang didapat. Saat ini John juga memproduksi "action" photoshop sehingga mempermudah bagi para fotografer salon mendapatkan hasil yang "mengejutkan" dengan cara yang sederhana.
Di akhir acara pengunjung seakan tidak mau pulang, dan masih berbincang dalam kelompok kecil.

Kamis, 08 Juli 2010

Panitia ISAP dan para juri



Tampak "confidence" yang besar dari para panitia pelaksana terhadap kebehasilan penjurian, padahal penjurian baru separuh jalan

PENJURIAN ISAP 2010


Sejak tanggal26 Juni, para juri sudah berdatangan di Hotel Atlet Century Senayan untuk melaksanakan tugas mulia, yaitu menjadi juri Indonesia Salon of Art Photography (ISAP) 2010 yang baru pertama kalinya diadakan di Indonesia.

Dalam foto tampak para JURI yang di foto dengan posisi "free action". Kemudian dilanjiutkan oleh para juri bergabung dengan panitia pelaksana. Tampak suasana ceria dan "confidence" dari para juri maupun segenap panitia/

ISAP berlangsung dengan sangat sukses dengan peserta lebih dari 6800 foto, berasal dari 780 peserta dari 60 (enampuluh) negara!

Tumpengan HUT ke 62 LFCN


HUT ke 62 Lembaga Fotografi Candra Naya yang jatuh pada tanggal 24 Mei, diperingati secara sederhana berbarengan dengan pertemuan bulanan 26 Mei 2010.

Pada pengunjung selain mendengarkan prsentasi AGUS LEONARDUS tentang "Kontroversi salonfoto", juga mendapatkan nasi bogana dan tumpengan.

Pemotongan tumpeng dilakukan oleh ketua LFCN Dr Edwin Djuanda, SpKK bersama dengan Bp Leo K Hartana (ketua LFCN sebelumnya). Tumpeng diberikan pada Bpk Soebagio Wahjudi sebagai penasehat LFCN dan mantan Ketua FPSI. Tumpeng juga diberikan pada generasi penerus yaitu Agatha Anne Bunanta yang merupakan ketua dari proyek prestisius LFCN yaitu ISAP 2010
Acara puncak HUT ke 62 LFCN adalah diadakannya "1st Indonesia Salon of Art Photography 2010" (ISAP) suatu salon foto internasional yang diselenggarakan oleh LFCN, dengan memperoleh pengakuan dari PSA dan FIAP, juga FPSI.

AGUS LEONARDUS:KONTROVERSI SALON FOTO


* mengapa SalonFoto yang sudah diadakan sejak lebih dari seratus tahun tetap eksis dan tidak pernah kekurangan peminat.

Walau jakarta hujan lebat dan macet, pertemuan masih dihadiri lebih dari 80 orang. Agus membawakan prsentasinya dengan riset yang mendalam, dari wikipedia +katalog salon2 di Indonesia.
Ternyata hakikat SALON adalah PAMERAN + kongkow2, tdk melulu fotografi, mulanya paling sering lukisan. Mulainya di Perancis. biasanya yang jadi HOST adalah WANITA. Maksudnya pemilik Salon2 terkenal adalah wanita. di Salon Foto, foto yang dipamerkan haruslah di kurasi, di sinilah timbul istilah foto terpilih untuk dipamerkan . Merupakan kebanggaan tersendiri bilamana foto kita terpilih untuk dipamerkan dalam suatu salon (accepted).
Bahwa akhirnya suatu SALON menjadi LOMBA, dan memberikan macam2 medali (seperti sport) ,akhirnya yang di fokuskan adalah LOMBAnya adalah bukan merupakan hakikat sebenarnya. bahkan banyak salon memberikan hadiah materi (dulu gak ada).
Singkat saja: semakin lama salon merupakan pengulangan2 ide dan konsep, sehingga membosankan untuk dilihat. Walaupun demikian, banyak juga foto salon yang sangat segar dengan ide dan konsep , al foto War and Peacenya Lano Utomo, Setan Jalanannya Setiadi Tanzil, dan foto2 karya Pedro louise Raota .
Kesalahan terbesar Agus adalah masuk klub foto salon di tahun 1978, sehingga mengurangi kreativitasnya untuk berkonsep dan berkarya. Walaupun ia memiliki banyak medali (mendapatkan 4 star FPSI, yang pertama), namun ia baru ber PAMERAN TUNGGAL, 17 tahun kemudian . Dimana ia BEBAS mengutarakan segala ide-ide liarnya.

Terimakasih kepada Agus Leonardus yang menurut saya adalah salah satu dari sedikit fotografer yang penyeni, pemikir dan filsuf dalam bidang fotografi .

Agus Leonardus adalah fotografer salon yang sangat produktif dan kreatif. Mendapatkan A.FPSI **** (berarti 120 point dalam salon foto indonesia). Sering diajak serta ber pameran SENIRUPA, karena dianggap sebagai "seniman tulen" yang kebetulan memilih media fotografi sebagai ekspresinya.