Minggu, 18 Mei 2014

Award untuk CNPS di Emirates Photo Competition

Emirates Photo Competition yang digelar oleh Abu Dhabi Tourism memberikan LFCN sebagai salah satu club terbaik yang mendapatkan trophy, medal dan cash award. Award ceremony dilangsungkan tanggal 12 Mei 2014 .
Dua club lain yang mendapatkan trophy dan cash adalah club foto dari China.

Penghargaan untuk club di terima oleh Agatha Anne Bunanta. Tiga fotografer LFCN lain menerima award yaitu: Indra Prameswara, Panji Vasco da Gama dan Edwin Djuanda. Selain trophy dan medali, Indra juga mendapatkan cash award. Semua fasilitas untuk pemenang di berikan oleh panitia termasuk tiket pesawat , akomodasi dan photo hunting.
Terimakasih atas dukungan semua peserta yang bergabung dalam Candra Naya Photographic Society Indonesia.

EXOTIC MALANG : hunting LFCN 1-4 Mei 2014



Tanggal 1 Mei sebagian pakai Sriwijaya terbang langsung ke Malang, jam 6.40. Pesawat ditunda 40 menit karena kabut di Malang. Sebagian lagi berangkat 7.45 dengan citilink dari Halim. Harusnya tiba bareng. Ternyata hanya Sriwijaya yang mendarat langsung di Malang. Citilink juga mendarat tapi di Surabaya.Akhirnya tiba juga di Malang. Kendaraan disiapkan oleh pak Tonny Djohan( berlebihan) 2 kijang dan 1 Toyota Hi-ACE gress baru buat 14 penumpang (!). Padahal peserta dari Jakarta hanya 11. Kami langsung digenjot menuju Goa Tetes . Jalan kaki yang luar biasa berat, kalau di analogikan kira2 turun dan naik gedung 40 tingkat dengan medan yang sulit (licin), jarak pijakan terlalu tinggi dsb. Tetapi lokasinya memang r
luar biasa. Belum masuk ke gua kita sudah disambut puluhan air terjun bertingkat-tingkat. Setting Joko Tarub kurang maksimal (banyak penduduk dan caddy) ikut hadir, hehe.Baliknya menanjak beraat sekali untung semua berhasil selamat dan sehat (pak Hendro yg paling senior). malamnya rencana tidur 2 jam , bangun jam 2 , menuju Pagak. Banyak yang tidak bisa tidur sama sekali.  Pagak sunrise, kali ini tidak terlambat. Lanjut ke Ngliyep dan Goa Cina (tiba sudah menjelang sore). Disini ambil foto steel wool, keren. Malamnya lanjuuut ke dekat puncak semeru(lebih tinggi dari Bromo), yaitu tempat danau danau: Ranu pane, Ranu regulo. Karena melihat bintang bertaburan di langit jernih , Milky Way pun menantang untung diabadikan. Acara tidur malam ditunda, langsung berangkat lagi mencari lokasi ideal. Jam 3  balik lagi ke penginapan pak Tumari, ternyata hanya sebagian yang mau rebahan. 1 jeep berangkat lagi melanjutkan milky way (sampai subuh). Pagi pak Tumari memandu jalan ke Ranu Regulo, tidak sulit, hanya 15 menit tetapi jalannya cepat sekali.  Kabut menyelimuti permukaan regulo, keren, tapi masih gelap. Banyak yang bisa diambil disini.
Setelah sarapan pagi, lanjut lagi ke candi sumber Awan dimana Reog Ponorogo menampilkan pesona serius termasuk 3 pemain yang in trance: magis, menarik, sekaligus bikin was-was karena tidak ada batas antara pemotret dengan pemain yang kesurupan.
Balik ke Songoriti, villa pak Tonny Djohan baru bisa istirahat. Lagi-lagi jam 2 pagi sudah bangun bersiap ke Selorejo, rencananya sebelumnya milkyway (ternyata langit tidak jernih) tetapi kita punya mainan baru: steel wool menjelang subuh. kereen. Dilanjutkan lagi dengan travel around the lake dengan 2 kapal motor. Pulang mampir Warung mbak Yuli ( dijamu pak Dieter nih). Balik ke vila, mandi, bebenah, lanjut ke Bandara. Mampir di rawon Nguling pesan rawon dengkul. Pengalaman yang sangat mengesankan, banyak hasil foto tetapi kurang tidur dan badan remuk. Terimakasih pada Pak Tonny Djohan, Barry Rattu dan juga Herr Dieter Behrens (lemper dan cake nya wuenak banget, selalu terkenang).
Sampai jumpa di photo hunting berikut