Selasa, 22 Desember 2009

AGUS LEONARDUS: LFCN 23 April 2009


AGUS S LEONARDUS photografer pertama yg memperoleh gelar A.FPSI**** ( 4 star) pertama di Indonesia

Fotografer AGUS S LEONARDUS adalah seorang seniman yang menggunakan fotografi sebagai media ungkapannya. Di kenal sebagai kreator dan inovator, beliau juga yang pertama membuat buku album foto YOGYAKARTA dengan menggunakan kamera handphone Nokia. Masih banyak terobosan terobosan beliau dalam bidang seni maupun fotografi. Juga beliau sudah puluhan tahun menjadi dosen Fotografi di Yogyakarta. Beliau juga salah seorang pengajar NIKON school of Fotografi Indonesia. Dan jangan lupa, beliau selalu mengungkapkan presentasinya dalam suasana segar penuh canda, namun berbobot dan penuh pelajaran berharga
.

Cuplikan presentasinya:

PENGHARGAAN FOTO SEBAGAI KARYASENI

Di belahan bumi lain, fotografer sudah dianggap sejajar dengan seniman senirupa lainnya. Tengok Wang Qing Song, yang fotonya bernilai lebih dari 1 M, Maggie Taylor yang hasil karyanya selalu diminati para kolektor, dsb . Di Indonesia, karya fotografer Indonesia ada yang ikut lelang Christie di Singapura: karya Indra Leonardi laku seharga 90 juta rupiah. Menurut Agus, seyogyanya para fotografer Indonesia “menghargai” dulu karya mereka sebagai karya seni, baru publik akan memberikan apresiasi yang lebih baik. Juga para fotografer harus lepas dari kungkungan formal seperti salon sehingga dapat lebih melampiaskan ide sebebas-bebasnya. Sudah lama banyak pelukis yang menyajikan lukisannya secara “ fotografis”, malah banyak yang menggunakan FOTO (dulu dengan slides) dan kemudian di proyeksikan ke kanvas, di gabungkan dengan foto2 lainnya, jadilah lukisan yang “fotografis” seperti karya Dede Erie Supria, dll. Hebatnya lagi karya lukisan yang “ berdasarkan foto” jauh lebih tinggi dari karya foto yang di print. Apa yang dilakukan Dede puluhan tahun lalu, yaitu bermula dengan ide, mencari visualisasi dengan kamera dan menggabungkan beberapa foto dalam 1 kanvas, sekarang menjadi sangat mudah bagi seorang fotografer yang merangkap FOTOSHOPPER.

******

BERMULA DENGAN IDE: " SUKROSONO TAKUT BEHA"



100Tahun lahirnya Afandi diperingati dengan pameran senirupa dari para seniman terpilih. Hanya beberapa fotografer yang terpilih untuk turut serta dalam pameran akbar tersebut, Agus adalah salah satunya. Kali ini panitia memberikan tema yang jelas: sisi manusia dari pelukis terkenal tersebut. Seorang pelukis mengutarakannya dengan foto seorang pria jantan, buka dada, dengan celana dalam “hings?” putih dengan 2 batang tonjolan di dalamnya, diberi judul untuk M dan R (Initial kedua isteri Afandi; Maryati dan Rukmini).



Aguspun mendalami otobiografi sang maestro pelukis dan mendapatkan suatu hal yang sangat menarik, yaitu Afandi paling takut dan jijik pada Beha wanita. Bermula dari sinilah, Agus memutuskan untuk menggunakan “beha” dalam karyanya. Di dalam otobiografi, Afandi juga sering menyamakan dirinya sebagai tokoh Sukrosono dalam pewayangan. Aguspun mendapatkan konsep yang gemilang; wayang Sukrosono di abadikan sedang “ketakutan” pada beha gede yang “kap”nya juga gede, padahal sang beha cuma tergantung di jemuran, jadilah foto : “SUKROSONO BRA PHOBIA”, yang dibuat repetisi 5 kali dengan 5 warna beha yang bebeda, ditanya mengapa 5 kali? Agus menjawab bahwa tiba-tiba teringat dengan lagu anak-anak “balonku ada lima, rupa-rupa warnanya”. Ditanya kesulitan saat menciptakan foto tersebut, Agus mengatakan kesulitannya adalah saat “membeli” beha big-size karena sampai sekarang ia masih membujang.

(sumber: ceramah artis foto Agus Leonardus di LFCN, beliau adalah Pengajar Akademi Disain Visi Yogya jurusan fotografi (sejak 1996); pengajar Institut Seni Indonesia Yogya ,juga mengajar di Nikon School Jakarta , yang segera membuka cabang di Yogya, Surabaya dan Bandung.

Foto Dan tulisan lebih lengkap:

http://www.candranaya.com/forum.php?c=topic&op=index&cid=6&tid=416

Tidak ada komentar: