Senin, 28 Mei 2012
66 Tahun CANDRA NAYA PUSAT
HUT ke 66 Perhimpunan SOSIAL Candra Naya, diperingati 26 Mei kemarin di "Gedung Candra Naya", suatu cagar budaya DKI yang ber lokasi di Jalan Gajah Mada 188, Jakarta Barat. Bangunan ber arsitektur Cina tersebut di bangun oleh Mayor Khouw Kin An di tahun 1867.
PSCN yang dahulu bernama Perhimpunan Sosial "Sin Ming Hui" didirikan tahun 1948 di jaman sulit Republik Indonesia. Para pelopor pendiri adalah aktivis surat kabar Sin Po dan Keng Po, yang merasakan perlunya memiliki suatu wadah yang dapat memberikan kedamaian dan membantu solusi masyarakat saat itu (saat itu hampir tidak ada golongan menengah, semua kekurangan secara ekonomi). Moto dari PSCN adalah :" KEPENTINGAN SOSIAL TANPA BERPOLITIK" .
Walaupun organisasi sosial ini di bentuk oleh kalangan Tionghoa, namun sejak awal bidang pengabdiannya adalah kemanusiaan tanpa membedakan etnis atau golongan. Bahkan banyak pengurus berasal dari non-tionghoa seperti Ketua umum 1967-2000 adalah Padmo Soemasto SH. Juga dibagian fototografi (yang didirikan sejak 1948) Ketua umum yang paling dikenal adalah A. Moehammad, yaitu yang mengadakan SALON FOTO INDONESIA 1973 (PERTAMA), dan diikuti dengan pembentukan Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (Taman Ismail Marzuki, Desember 1973). Adalah Bpk A. Moehammad (LFCN) dan Bpk. Prof DR R M Soelarko (PAF) yang berperan dalam pembentukan "fotografi seni " skala nasional di Indonesia .
Keberadaan "Candra Naya" (nama yang digunakan sejak 1960), tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan Republik Indonesia.
Candra Naya karena tujuannya yang mulia dapat bertahan dari masa ke masa. Kalau dahulu dana didapatt dari donatur, saat ini donatur berkurang dan PSCN mengembangkan usaha sendiri , terutama pendidikan dan jangan lupa para alumnusnya selalu membantu dan sudah banyak yang meraih sukses dalam kehidupan.
Pendiri Kompas PK Ojong, juga aktif dalam perhimpunan sosial ini. Candra Naya juga menjadi tempat dilangsungkannya kongres nasional pertama dan pembentukan Persatuan Bulutangkis Indonesia (1950). Balai pengobatan CN juga sangat terkenal karena benar-benar membantu masyarakat bawah. Kemudian CN membuat rumahsakit yang sekarang sudah menjadi rumah sakit Sumber Waras. Lahirnya Untar juga bermuara dari organisasi sosial ini. CN juga memiliki panti asuhan yatim piatu cukup besar dijalan Gedung Batu Bogor. Saat ini Perhimpunan Sosial Candra Naya masih tetap dikenal dengan pendidikannya, dari SD, SLTP, SLTA dan Sekolah Menengah Farmasi.
Dalam bidang Fotografi,Lembaga Fotografi Candra Naya sangat terkenal sejak 1973 karena menyelenggarakan Salon Foto pertama yang menjadi ajang persatuan para fotografer untuk bersama-sama mendirikan "Federasi" .
Sabtu, 26 Mei 2012, diadakan peringatan HUT ke 66 Perhimpunan Sosial Candra Naya, di jalan Gajah Mada 188, gedung cagar budaya yang sudah dikelilingi oleh bangunan beton, apartemen Green Central di bagian belakang dan "novotel" dibagian depan (belum buka). .
Dalam sambutannya, Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan bahwa semasa beliau kecil, beliau juga suka main di gedung ini. Memang bangunan arsitektur tersebut adalah terbuka untuk umum dan setahu saya hampir tidak pernah dikunci (!) , dan LFCN menempati salah satu bagian di gedung utama (bagian paling elit saat itu). Nostalgia bagi para pemotret jadul.
Bang Foke juga menyelipkan tip untuk mensukseskan pemilihan Gubernur DKI yad dengan pesan: " memilih yang sudah kelihatan hasilnya ..."
Di malam itu, Ketua PSCN Bpk I Wayan Suparmin SH, memberikan penghargaan kepada mereka2 yang dianggap ber prestasi dan mengembangkan PSCN. dari Bagian Fotografi Edwin Djuanda mendapatkan cincin emas . Andi Santoso yang berasal dari LFCN juga mendapatkan cincin emas, Andi beberapa tahun terakhir banyak membantu di PSCN Pusat. Andi juga Ketua Peringatan HUT 66 PSCN.
Edwin Djuanda : "Menjadi bagian dari sesuatu organisasi sosial yang besar dan memiliki sejarah yang panjang dan reputasi yang baik adalah sangat membanggakan.
Saya tahu bahwa penghargaan cincin emas yang saya dapatkan adalah berkat prestasi lembaga fotografi secara keseluruhan, tanpa dibantu rekan Agatha tidak mungkin LFCN cemerlang kembali seperti sekarang.
Juga para pengurus dan anggota yang sangat aktif. Nama harum LFCN adalah sejak 1973 sampai sekitar 1985an, dimana LFCN merupakan klubfoto yang paling bergengsi . Lomba akhir tahun LFCN saat itu (khusus member ) kualitasnya adalah setara dengan "salon foto" . LFCN saat itu anggotanya 1000 (bayangkan belum ada internet) , LFCN juga memberikan gelar/ distinction bagi anggotanya. Sekarang jaman berubah, di LFCN sudah banyak pendekar2 baru dan kita lebih berkiblat ke distinction international. Pemikiran-pemikiran pengurus/anggota sangat diperlukan untuk kemajuan organisasi.
Bersama kita maju"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar