Sabtu, 16 Agustus 2008

Perkembangan LFCN 35 tahun terakhir (1973-2008)

Salon foto Indonesia Pertama 1973 dan masa keemasan kedua
Masa keemasan kedua adalah di era tahun 1970an, dimana setelah politik membuka diri orde baru mulai berkembang.Modal asing diperbolehkan masuk sehingga ekonomi Indonesia meningkat pesat. Kemampuan dan daya beli masyarakat juga meningkat, sehingga hobi fotografi ikut berkembang. Fotografi berwarna mulai populer, walaupun saat itu sangat mahal. Tidak seperti dunia fotografi hitam putih yang biasanya dilakukan sendiri pencetakkannya di kamar gelap, proses fotografi warna harus diserahkan ke laboratorium foto. Memotret dengan “slide warna” merupakan alternatif paling praktis karena tidak memerlukan pencetakan.
Dengan berkembangnya dunia fotografi di Indonesia, “buru-foto” (hunting) mulai di hidupkan kembali . Setiap hari minggu diadakan acara bersama. Kalau sekarang tempat hunting foto yang paling dekat Jakarta dan paling popular adalah Pelabuhan Sunda Kepala (PSK), pada tahun 1970an para pemotret LFCN juga memiliki suatu komunitas “laboratorium” foto yaitu Kampung Nelayan di Muara Karang (sekarang sudah jadi perumahan kelas menengah).


Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI)
Tahun 1973 LFCN bersama dengan Perhimpunan Amatir Foto (PAF) Bandung dan Perkumpulan Senifoto Surabaya (PSS) menyelenggarakan Salon Foto Indonesia pertama tahun 1973 di Jakarta yang diselenggarakan oleh LFCN. Di saat itu pula diadakan munas pertama dan pendirian Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI). Prof Dr R.M.Soelarko (PAF) terpilih sebagai Ketua FPSI, dengan wakil ketua Bpk.A.Moehammad (LFCN) dengan sekretaris Bp.Dicky Wp(LFCN) dan Bendahara Bp.Djohan Tirtadjaja (LFCN).

Kiprah Fotografer LFCN di Internasional
Pada masa tahun 1973- 1985 banyak sekali fotografer LFCN yang mendapatkan penghargaan maupun medali di dalam dan luar negeri, termasuk banyak anggotanya yang mengikuti ujian di Royal Photographic Society (RPS) London , ujian FIAP dan juga mengantongi gelar dari Photographic Society of America ( PSA). Saat itu LFCN memiliki anggota aktif sekitar 1000 orang dan hampir semua masyarakat umum mengenal Candra Naya sebagai KLUB FOTO terkenal, padahal sebenarnya Candra Naya adalah Perhimpunan Sosial yang memiliki banyak aktifitas lain dan menyelenggarakan pelbagai pendidikan formal dari TK sampai SMA, hingga Sekolah Farmasi
Tahun 1976 kembali giliran LFCN mengadakan salon foto yang kali ini diikuti oleh para peserta dari negara lain seperti: Filipina, Malaysia, Singapore, Serawak, HongKong serta Thailand.



Buletin LFCN
Tahun 1977, buletin LFCN yang tadinya dicetak sederhana dalam bentuk stensilan, sekarang di cetak offset. Penerbitan dipimpin oleh Drg Wilya Elawitachya dibantu oleh Dr Edwin Djuanda.
Buletin LFCN isinya sangat berguna bagi para fotografer dan buletin ini beberapa kali telah mendapatkan penghargaan di Luar Negeri. (“Honor Award” pada International Buletin Contest, yang diselenggarakan oleh The Photographic Society of America)

Foto Fair 1978
Dalam rangka HUT LFCN ke-30 , diadakan pameran akbar alat-alat dan industri fotografi pertama di Indonesia yang meniru pameran Photokina (pameran 2 tahunan di Koln,Jerman)
LFCN juga menjadi pelopor pertama mengadakan FOTO FAIR 1978 yaitu pameran peralatan fotografi pertama di Indonesia yang diadakan di Bali Room Hotel Indonesia. Foto Fair selanjutnya diadakan di tempat yang sama tahun 1981.


Masa jabatan pengurus terpanjang
Sekitar tahun 1990an, kegiatan LFCN mulai melambat. Hal ini disebabkan karena orientasi fotografer yang tadinya “seniman foto” sudah mulai banyak yang beralih sebagai profesional. Juga beberapa senior LFCN mulai ada yang membentuk klub baru. Namun kekerabatan di LFCN tetap terjaga dengan baik. Puncak kelesuan terjadi pada waktu seluruh gedung CN harus dipindah ke Jembatan Besi (1993), disini kegiatan LFCN benar-benar sempat terhenti. Dimasa kelesuan ini patut di syukuri keteguhan beberapa pengurus yang tetap mempertahankan LFCN supaya tetap eksis, merekalah yang tetap menjalankan aktifitas walaupun banyak menghadapi pelbagai kendala. Dalam sejarah LFCN, terjadilah susunan Badan Pengurus yang meiliki masa kerja terpanjang yaitu sejak tahun 1992 - 2005 (13 tahun) yaitu Bpk.M. Badroen (Ketua Umum), Leo K.Hartana (Wakil Ketua) & sejak tahun 1997 kepengurusan ada perubahan Ketua Umum tetap Bpk. H. Moh. Badoren & Leo K. Hartana (Ketua I); Soebagio Wahjudi (Ketua II); Ir AL.Andi Santoso (Sekretaris) dan Y. Gautama (Bendahara) .
Beberapa tahun sebelum wafat, Bpk Budihardjo SH (mantan menteri penerangan RI) memanggil seluruh pengurus LFCN dan mengingatkan sebagai klub foto tertua di Jakarta dan banyak memiliki sejarah penting, LFCN harus tetap eksis. Berangsur-angsur LFCN tetap melakukan aktivitas, dengan secara sporadis mengumpulkan kembali sisa-sisa anggota dan mengadakan ceramah fotografi dengan mengadakan pertemuan di gedung Standard Photo. Mulai tahun 2000, untuk tetap menjaga aktivitas klub, diadakan ceramah fotografi oleh antara lain : Sabet Elton, Edwin Rahardjo, dr. Edwin Djuanda, Sugianto Yahya, Rikin Junaedi, John Tefon, Kartono Riyadi (Kompas), Team Majalah FotoMedia bersama Bpk. Andi S. Boediman juga pernah memberikan ceramah dan pada 05 Mei 2002 .

Anggota kehormatan LFCN dan yang diabadikan
Anggota LFCN dibagi dalam tiga tingkatan sesuai prestasi fotografinya,aitu anggota biasa, madya dan utama.
LFCN juga memberikan penghargaan sebagai Anggota Kehormatan LFCN (Hon.CNPS) kepada individu yang dianggap berjasa kepada perkumpulan yaitu:
1978: Prof Dr. RM. Soelarko, Tang Koon Hong (Singapore), Pitojo Kadiroen ARPS, dr. Ganda Kodyat, Leo Nardi (Pendiri majalah Foto Indonesia) , Ong Tjhoeng Pauw
1981 : H. Adam Malik, Rustam Wiriadi, Basuki Gunawan
1988: A. Moehammad, Dicky Wp,
1998 (saat Pesta Emas 50tahun): Setyadi Joedaatmadja ARPS, S. Setiawan ARPS , Sungkono Honoris, dan H. Moh. Badroen SH.
Karena jasa-jasanya dalam perkembangan dunia fotografi Indonesia, beberapa anggota LFCN diabadikan dalam nama penghargaan khusus ataupun piala bergilir dalam SFI, antara lain: Alm. Bpk. Adam Malik (mantan Wakil Presiden RI), Alm. Dicky Wp, Alm Pitojo Kadiroen, Alm. Rustam Wiriadi .


Pengurus Lembaga Fotografi Candra Naya (1973-2008)
1973 - 1979 Bpk.A.Moehamad
1979 - 1981 Bpk.Soemartono
1982-1984 Bpk. Ir.Imam Soebagio, PRK
1985 - 1988 Bpk. M.Badroen S.H.
1989 - 1991 Bpk.Ir. Imam Soebagio,PRK
1992 - 2005 Bpk H.M.Badroen S.H.
2005 - 2008 Bpk.Leo K.Hartana
2009 - 2010 Bpk Dr Edwin Djuanda, SpKK

Masa setelah tahun 2000
Pada Munas FPSI tahun 2000 di Lembang LFCN dipercaya memegang Sekretariat FPSI untuk Periode 2000 – 2003 & periode 2003-2006 dengan Bpk.Soebagio Wahjudi sebagai Ketua FPSI - Ketua Harian Ir Bram Lukito. Sekjen : A.L. Andi Santoso - Seksi Bid.Hub. Luar Negeri : Dr. Edwin Djuanda - sebagai DPG (Dewan Pertimbangan Gelar) serta DPUG (Dewan Penguji Ujian Gelar), salah satunya adalah Bpk. Setyadi Joedaatmadja.

Kegiatan sejak 2006:
Sejak Januari 2006, kegiatan LFCN dicoba bangkitkan kembali dengan menggunakan fasilitas masa kini yaitu memanfaatkan komunikasi dunia maya dengan membangun milislfcn@yahoogroups.com. Sedikit demi sedikit milislfcn berhasil mengumpulkan kembali para anggota senior lama maupun peminat fotografi baru. Pertemuan dilakukan setiap bulan, dilakukan di jalan Sawo Menteng. Setiap bulan diadakan diskusi dan ceramah fotografi intern. Anthony Bachtiar sempat memberikan dasar-dasar fotografi disini. Fotografer Johnson Handra FRPS (anggota senior LFCN yang bermukim di HongKong), dan juga Don Hasman (mengenai foto di daerah Baduy) pernah berbicara di pertemuan ini. Akhir-akhir ini kegiatan hunting foto dan sudah diadakan kembali setiap minggu.




Kembali melaksanakan SalonFoto:
Tahun 2007 lalu untuk kesekian kalinya LFCN dipercaya oleh FPSI untuk melaksanakan SFI ke XVIII di Jakarta. Penyelenggaran terselenggara dengan bantuan 22 (Dua puluh dua) klub foto di Jakarta & sekitarnya dimana berhasil membuat katalog yang cukup luks. Pameran dan penyerahan medali SFI 2007 dilaksanakan di Jakarta Convention Center .

Peringatan HUT ke 60

Pertemuan penting adalah rapat kecil para senior tanggal 23 November 2007 dimana diambil keputusan untuk melaksanakan peringatan 60 tahun dalam bentuk “Pameran Foto yang juga menampilkan foto restrospektif”. Saat pertemuan bulan Mei, peringatan ulangtahun dilakukan pada pertemuan rutin di Jalan Sawo Menteng dengan tumpengan sederhana. Puncak kegiatan adalah peringatan HUT ke-60 LFCN yaitu diselenggarakannya Pameran Foto 60 tahun “Dari Masa ke Masa” di Senayan City Mall ,15-21 September 2008 dan penerbitan katalog pameran yang diharapkan akan menjadi arsip penting di kemudian hari.
Di saat pameran itu juga dilakukan pemberian gelar Hon LFCN dan gelar Hon.E.LFCN untuk mereka yang dianggap telah membantu eksistensi dan pengembangan Lembaga Fotografi Candra Naya.

Periode setelah 2009:
Di awal 2009 LFCN membuat web www.candranaya.com dan mengadakan kegiatan seperti Hunting Foto ke Bali " Capturing the hidden treasures of Bali") Maret 2009, mengadakan Lomba Foto Satwa dan mengadakan Pemotretan Model di Gunung Pancar dengan tema "Beauty in the Forest" (12 Juli 2009) dilanjutkan dengan Lomba Foto berhadiah total 9 juta rupiah. Lomba berlangsung sangat sukses , juga dibantu dengan dukungan para sponsor .

Pengurus LFCN 2009-2010 yang dipilih dari Rapat Umum Anggota 14 Desember 2008:
Ketua : Dr Edwin Djuanda, SpKK
Sekretaris : Ir Bram Lukito
Bendahara : Agatha Anne Bunanta, MBA
***





(tim penyusun A.L. Andi Santoso, Edwin Djuanda, bahan dari pelbagai sumber)

3 komentar:

Alex Macpal mengatakan...

Viva Chandra Naya. Chandra Naya dan Prof. Dr. RM Sularko selalu ada dalam ingatan saya. Karena dari tulisan2 Prof Dr.RM Sularko lah saya banyak belajar secara otodidak ttg photography ini diahir tahun 60an dan awal 70, terutama tentang kamar gelap. Pada tahun2 tersebut tidak banyak buku2 tentang photography dan yang saya dapatkan adalah tulisan beliau. Harapan saya agar LFCN tetap exis diera digital ini dan bisa membagikan pengalaman bagi insan photography Indonesia.

pasti mengatakan...

Terimakasih pak Alex. Memang kita harus bisa menghargai para pelopor dan pendahulu kita yang selalu membagi ilmu demi kemajuan bangsa.
Saya sendiri sangat tergugah untuk mengungkapkan sejarah fotografi (seni) di Indonesia, sepertimajalah FOTO INDONESIA, dan tokoh fotografi lainnya. Sekarang bapak bisa bergabung di milislfcn@yahoogroups.com milis penggemar foto online. Terimakasih. Edwin Djuanda

ideonomics mengatakan...

Menarikm membaca sejarah panjang LFCN. I feel honored to be invited to share with fellow photographers.

Salam sukses untuk LFCN.

Andi S. Boediman
www.ideonomics.com