Rest in peace rekan fotografer dari Lembaga Fotografi Candra Naya yang selalu aktif membantu kegiatan LFCN terutama di Indonesia Salon of Art Photograhy 2010 dan 2012 ibunda Nyi Raden Ani Sekarningsih Ardiwinata pada hari Minggu pagi 22 Juni 2014 setelah menderita sakit beberapa belas bulan.
Ibunda Ani selain sebagai fotografer juga dikenal sebagai sastrawan , di masa muda bertugas di Papua terutama di daerah suku Asmat. Cintanya kepada Papua tidak pernah padam . Kita doakan agar almarhumah beristirahat dengan tenang.
Puteri almarhumah yang juga anggota LFCN membagikan rangkaian kata:
Sahabat, kerabat, kawan , rekan yang saya cintai
Walaupun saya tahu bahwa saya telah kehilangan seorang Ibu untuk selamanya, saya tetap percaya bahwa Tuhan tahu kita semua adalah seniman dalam kehidupan. Suatu hari... dia memberi kita palu untuk membuat patung, di hari lain Dia memberi kita kuas dan cat untuk melukis... atau kertas dan pinsil untuk menulis. Tapi kita tidak bisa melukis dengan palu, atau membuat patung dengan kuas.
Karenanya betapapun beratnya saya harus kehilangan wanita hebat ini di dalam kehidupan saya, saya tahu pasti, satu-satunya jalan untuk meninggalkan kepedihan serta melangkah tegak ke depan adalah dengan kekuatan doa dan dukungan, baik berupa karangan bunga, kunjungan serta ucapan simpati dari semuanya.
Untuk itu, bersama ini dengan segala hormat dan kerendahan hati, saya dan seluruh keluarga besar Dr Bakrie mengucapkan terima kasih yang terdalam atas perhatian dan dukungan doanya atas berpulangnya ibunda kami tercinta.. Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlimpah untuk itu semua dan mengekalkan persahabatan dan kekerabatan kita selamanya, Amin
Salam hormat,
Dr Connie Rahakundini Bakrie
Senin, 30 Juni 2014
INTERNATIONAL PHOTO WEEK INDONESIA 2014
Pada Tanggal 6 sampai dengan 17 Juni 2014, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengadakan acara " International Photo Week Indonesia 2014" yang diadakan di Jakarta, Buton, Labuan Bajo dan Lombok.
Acara ini diikuti oleh 40 peserta fotografer International pilihan dari 25 negara. Steering Committee terdiri dari pengurus dan anggota Candra Naya: dimotori oleh Agatha Anne Bunanta, dibantu Edwin Djuanda, Rizal Amir dan Qwadru Putro Wicaksono (NTB).
Acara didahului dengan ceramah dan workshop fotografi untuk publik di Museum Nasional dengan menampilkan speaker Jack Reznicki (USA), Reha Bilir (Turkey) dan Roger Jordain (France) . Workshop dihadiri oleh lebih dari 200 peserta . Reha Bilir yang memotret sema ceremony (sufi ) selama 11 tahun di Konya Turki menampilkan foto foto yang sangat artistik berdasarkan filosofi sema. Acara dilanjutkan dengan "live ceremony" oleh para "penari sufi" dari Pondok Rumi. Malam hari dilakukan dinner bersama dengan Ibu Menteri Mari Elka Pangestu.
Keseokan harinya para peserta terbang ke Bau-Bau , pulau Buton via Makasar dan menjadi tamu dari Bupati Buton Bapak Samsu Umar Abdul Samiun, SH selama 3 hari. Tidak kenal maka tidak sayang, ternyata banyak sekali obyek wisata di Pulau Buton yang belum terekpos, Bahkan di Buton ada kawasan hutan lindung yang dianggap sebagai paru-paru dunia yaitu kawasan LAMBUSANGO yang terletak persis di Garis Wallacea. Setiap tahun tidak kurang dari 5000 peneliti datang ke hutan tropis ini.
Setelah dari Buton, peserta terbang ke Labuan Bajo di Pulau Flores, dismabut dengan tarian melo dan ke esokan harinya mengunjungi pulau Komodo dan pulau Rinca menyaksikan salah satu dari "new seven wonders of the world" .
Puau terakhir yang dikunjungi adalah Lombok, disini peserta diajak ke desa Sasak, desa Bayan, mengunjungi kerajinan tembikar, tenun , batik, pasar tradisional, acara Malean Sampi , wisata Batu payung, dsb
Dari Lombok peserta pulang ke negara masing-masing, sebagian masih extend di pulau Dewata.
Begitu banyak ke akraban dan komentar sangat positif dari para peserta. Hampir semua mengatakan "Indonesia is the best country they have visited". Seratus persen mengatakan akan kembali lagi ke Indonesia , sebagian akan membawa group fotografer. Lebih lengkap dapat lihat di Facebook IPW Indonesia 2014 group.
Para undangan:
Acara ini diikuti oleh 40 peserta fotografer International pilihan dari 25 negara. Steering Committee terdiri dari pengurus dan anggota Candra Naya: dimotori oleh Agatha Anne Bunanta, dibantu Edwin Djuanda, Rizal Amir dan Qwadru Putro Wicaksono (NTB).
Acara didahului dengan ceramah dan workshop fotografi untuk publik di Museum Nasional dengan menampilkan speaker Jack Reznicki (USA), Reha Bilir (Turkey) dan Roger Jordain (France) . Workshop dihadiri oleh lebih dari 200 peserta . Reha Bilir yang memotret sema ceremony (sufi ) selama 11 tahun di Konya Turki menampilkan foto foto yang sangat artistik berdasarkan filosofi sema. Acara dilanjutkan dengan "live ceremony" oleh para "penari sufi" dari Pondok Rumi. Malam hari dilakukan dinner bersama dengan Ibu Menteri Mari Elka Pangestu.
Keseokan harinya para peserta terbang ke Bau-Bau , pulau Buton via Makasar dan menjadi tamu dari Bupati Buton Bapak Samsu Umar Abdul Samiun, SH selama 3 hari. Tidak kenal maka tidak sayang, ternyata banyak sekali obyek wisata di Pulau Buton yang belum terekpos, Bahkan di Buton ada kawasan hutan lindung yang dianggap sebagai paru-paru dunia yaitu kawasan LAMBUSANGO yang terletak persis di Garis Wallacea. Setiap tahun tidak kurang dari 5000 peneliti datang ke hutan tropis ini.
Setelah dari Buton, peserta terbang ke Labuan Bajo di Pulau Flores, dismabut dengan tarian melo dan ke esokan harinya mengunjungi pulau Komodo dan pulau Rinca menyaksikan salah satu dari "new seven wonders of the world" .
Puau terakhir yang dikunjungi adalah Lombok, disini peserta diajak ke desa Sasak, desa Bayan, mengunjungi kerajinan tembikar, tenun , batik, pasar tradisional, acara Malean Sampi , wisata Batu payung, dsb
Dari Lombok peserta pulang ke negara masing-masing, sebagian masih extend di pulau Dewata.
Begitu banyak ke akraban dan komentar sangat positif dari para peserta. Hampir semua mengatakan "Indonesia is the best country they have visited". Seratus persen mengatakan akan kembali lagi ke Indonesia , sebagian akan membawa group fotografer. Lebih lengkap dapat lihat di Facebook IPW Indonesia 2014 group.
Para undangan:
·
Australia: Myke Boynton,
Bahrain ,Belgium: Freddy Laheye, Canada: Maria Korab-Laskowska, China: Zeng Yi,
France: Roger Jourdain, Finlandia: Tapio Karjalainen , Ingris: John Richard Law, Ireland: Wesley Law, Italy : Pierlugi Rizzato , Maroko: Mustapha Meskine , Mesir: Ayman Lofty, Myanmar: Aung Pyae Soe, Norwegia: Jens Kristan Nilsen, Oman, SriLanka: Bandu Gunaratne, Serbia: Maria Milovanovic , Spain: Santos Moreno Vilar, Tunisia: Mohamed Njah, United Arab Emirate: Saeed Al Shamsi, Russia: Sergei Maiorov, Swedia: Jan-Thomas Stake, Thailand: David Lau , Turki: Reha Bilir, USA: Jack Reznicky
Masih ditambah 15 penyerta international .
Minggu, 01 Juni 2014
Candra Naya Photographic Society 66th Anniversary
Sabtu, 31 Mei 2014 di Focus Nusantara Panglima Polim lantai 2
dilangsungkan peringatan sederhana HUT Lembaga Fotografi Candra Naya ke 66.
Terimakasih pada Bapak Hartono K Halim dan Ibu Cecilia Indrawati yang
menyediakan tempat.
Hadir dalam acara tersebut member senior yaitu Bpk Harsono
Adijuwono dan Bpk Amet Sutedja Hon CNPS (pendiri dan pemilik Standard Photo).
Bapak Amet adalah anggota LFCN terlama untuk saat ini, tercatat menjadi member
pada tahun 1967 dengan nomor anggota 042.
LFCN sendiri berdiri sejak tahun 1948 sebagai salah satu aktivitas dari Perhimpunan Sosial “Sin Ming Hui” di
Jalan Gajah Mada 188, Jakarta Barat (sekarang cagar budaya). Edwin Djuanda menjelaskan secara singkat
kegiatan LFCN sejak tahun 1956 (ada foto dokumentasinya lho) , tahun 1973 pada
waktu penyelenggaraan Salon Foto Indonesia pertama, yang sampai sekarang masih
menjadi acara tahunan FPSI. Juga kegiatan LFCN sejak 2011 sampai sekarang
dimana LFCN membuat Indonesia Salon of Art Photography 2010 dan 2012. Edwin juga mencatat semua kemenangan LFCN
sebagai “klub foto” sejak 2011, ternyata sudah cukup banyak dan mengagumkan - untuk
membawa nama Indonesia di dunia International.
Dalam waktu dekat akan terbit buku yang akan menjadi koleksi
kolektor yaitu “Mata Indonesia” hasil karya fotografer anggota LFCN . Agatha
melanjutkan dengan memberikan liputan perjalanan ke Abu Dhabi , Emirates Photo
Competition bersama Indra Prameswara dan Panji vasco da Gama (member LFCN dari Solo),
mengikuti acara Award Ceremony. Delegasi LFCN menjadi pusat perhatian hadirin
karena menggunakan busana nasional, Agatha kebaya, yang pria pakai destar dan
Blankon, Indra Prameswara lengkap dengan sarung teluk belanga, mana bajunya
merah lagi. Presentasi menarik, karena
hadirin dapat merasakan susana di Abu Dhabi, dimana LFCN bersama 2 clubphoto China menerima award + cash prizes. Trophy
juga di pertunjukan pada para hadirin.
Tiup lilin menggunakan tart lapis Surabaya yang diatasnya
ada kamera, semua ber nuansa biru sesuai dengan warna logo LFCN. Katering
disumbang oleh Indra Prameswara dan juga dessert dibawakan oleh Angela dan Rose.
Acara yang penuh kekerabatan di akhiri dengan foto bersama di studio Focus, sayang sebagian
sudah pulang.
Happy anniversary LFCN dan sukses selalu berkat dukungan para
anggota setia.
Langganan:
Postingan (Atom)